Selasa, 19 November 2013

Kritik Kepada Pemikiran Seseorang

“Kalau kritikan kepada pribadi seseorang lebih dominan daripada kritikan terhadap pemikirannya seseorang itu, maka inilah ciri bahwa hal tersebut hanyalah hawa nafsu yang dibungkus dengan kritik. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak mencela kemunafikan, tapi sedikit sekali beliau menyinggung tentang orang-orang munafik secara personal, padahal mereka melakukan sebagian kemungkaran dengan terang-terangan.” (twit ulama)

Alangkah dalamnya nasehat ini…kritikan yg kita tujukan pd org lain hy agar org tsb kembali kpd kebenaran dan agar org tsb tdk terjerumus jauh dlm kesalahan bukan kritikan utk menjatuhkan pribadinya..krn bagaimanapun org tsb adlh saudara kita seiman…hy jk org tsb salah memahami maksud dari yang kita sampaikan…udzurkanlah…mungkin dia memang belum yakin dan paham akan kesalahannya……

Begitu pula
“Ketika engkau membenarkan suatu hal yang merupakan kebatilan, maka menunjukkan engkau telah bersekongkol dalam perbuatan tersebut. (Janganlah engkau menjadi pembela bagi orang-orang yang khianat, Annisa:105).”(twit ulama)

Maka kebathilan harus diingkari dgn kritikan thdp pemikiran org tsb bkn pribadinya…Wallohu muwaffiq..

Dan ketika berhadapan dgn kenyataan semua org menolak tuk menerima kebenaran tsb melalui apa yg disampaikan, maka sungguh indahnya nasehat ini..


“Kalau semua makhluk berpaling, tak mau membantumu, maka hadapkan diri pada Sang Khaaliq, mintalah pertolongan padaNya, bertawakallah dan percayakan urusanmu padaNya. “Jika mereka berpaling, maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung” (QS. At Taubah: 129)”


Ima Aasiyah Ummu Maryam
Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar